Kapolda dan Kasatwil Kenakan Ransel saat Apel Kasatwil

Kapolda dan Kasatwil Kenakan Ransel saat Apel Kasatwil

SEMARANG—Ratusan Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) se-Indonesia Selasa (2/12) pagi mengikuti upacara pembukaan Apel Kasatwil di Lapangan Bhayangkara, Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Apel yang diikuti 31 Kapolda dan 425 Kapolres tersebut dibuka Kapolri Jenderal Polisi Sutarman. Uniknya, dalam apel tersebut ratusan perwira seakan kembali ke masa silam, di mana mereka masih menjadi taruna di Akpol. Ratusan kepala satuan itu kembali mengenakan ransel di punggungnya sebagaimana dipakai para taruna.


“Seperti mengenang masa lalu. Orang sekelas Kapolda dan Kapolres kembali memakai tas ransel,” kata seorang perwira usai mengikuti upacara pembukaan tersebut.


Selesai mengikuti upacara pembukaan dengan arahan dari Kapolri, para perwira tersebut langsung berjalan kaki menuju ke Gedung Graha Cendekia guna mendengarkan paparan dan arahan dari Presiden Jokowi. Mereka terlihat sumringah meski harus berjalan ratusan meter dari Lapangan Bhayangkara.


Kapolri dalam sambutannya langsung memberikan arahan dan mengingatkan kepada para Kapolda dan Kapolres terkait giat yang akan diikuti sampai Jumat (5/12) mendatang. Dikatakannya, hal pertama yang akan dibahas adalah rencana strategi jangka menengah dan jangka pendek. Selain itu, beberapa aspek tugas Polri juga akan dibahas dalam Apel Kasatwil Polri 2014 tersebut.


“Kebijakan seperti poros maritim akan dibahas, termasuk apa saja yang perlu disiapkan, mulai jumlah kapal hingga mekanisme pengamanan seluruh bagian beserta tugasnya. Selain itu juga akan dibahas evaluasi Polri selama tahun 2014 guna menjawab tantangan pada 2015 mendatang,” papar Sutarman.


Berdasarkan evaluasi tersebt, lanjut Sutarman, akan diketahui kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga tentang kedisiplinan yang dinilai menjadi aspek penting bagi manajer. “Kapolda dan Kapolres adalah manajer di wilayahnya. Jadi harus mampu mendisiplinkan diri dan anggotanya. Kedisiplinan itu misalnya dalam setiap penugasan harus dilakukan pengecekan anggota satu persatu, berikut persiapan, surat perintah penugasan dan evaluasi. Pemetaan wilayah rawan dalam giat patroli juga harus ditentukan dan dilakukan evaluasi usai giat,” pungkasnya.

Guru Cantik Tewas di Kos Memeras, Dua Polisi Gadungan Dibekuk