Guru Cantik Tewas di Kos
PEKALONGAN — Nahas menimpa guru SD nan cantik di Pekalogan. Istanti (26), guru SD Kraton Pekalongan itu ditemukan tewas tanpa buasna di tempat kos. Berdasarkan hasil autopsi, wanita yang hamil tua anak pertama itu itu tewas dibunuh.
“Korban mati lemas karena mulutnya dibungkam,” kata dokter Forensik Polda Jateng AKP dr Summy Hastri Purwanti usai autopsi di RSUD Keraton, Pekalongan, Minggu (7/12).
Selain itu, dari hasil pemeriksaan fisik, ada luka di jari manis korban. Diduga pelaku mengambil paksa cincin korban.
Korban ditemukan tak bernyawa di tempat kos, Jalan Teuku Umar, Pasir Sari, Pekalongan Barat, Sabtu (6/12) malam. Sebelumnya, tak ada hal mencurigakan. Bahkan korban dipastikan sehat, sehingga kematian korban sangat mengagetkan.
“Motornya tidak ada, saya kira pergi,” kata teman korban, Melinda (25), orang yang pertama tahu korban telah meninggal.
Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Hartono mengaku masih memeriksa barang bukti dan saksi-saksi. Berdasarkan informasi, suami korban juga berprofesi sebagai guru SD tapi bertugas di Banyumas. Mereka menikah setahun lalu.
“Beberapa barang korban hilang. Kami masih mendalami kasus ini,” katanya.
Siang kemarin, jenazah korban dimandikan dan dikirim ke rumahnya di Desa Cindaka, Kebasen, Banyumas. Suami korban shock dan hanya terlihat berada di SD tempat korban mengajar yang berada tak jauh dari RSUD.
Polisi menduga korban tewas dirampok.
“Harta korban hilang, seperti sepeda motor, kalung, dan cincin nikahnya,” kata Kapolsek.
“Korban hamil anak pertama,” kata Hartono.
Status Terakhir
Di media sosial, ia curhat tentang keseharian dan kehamilan.
Di akun Facebook, korban yang hamil tua itu memasang foto diri dan bayi yang sedang tersenyum. Ia menulis status terakhir di akun Facebooknya pada 11 November 2014 lalu:
Capeeekny y Alloh. . . . Moga2 pintere, rajine, semangate, mandirine, smua yg bk2 yg q lakukan turun ke jabang bayi. Amin YRA.
Beberapa teman korban mengamini status berisi doa tersebut. Sebulan sebelumnya, korban juga membuat status tentang anak. Ia mengaku bermimpi anaknya berjenis kelamin laki-laki. Status tersebut ditulis pada 5 Oktober.
Korban yang berasal dari Banyumas dan hidup terpisah dengan suaminya itu ditemukan tak bernyawa di tempat kosnya, Jalan Teuku Umar, Pasir Sari, Pekalongan Barat.
Polisi masih menyelidiki kejadian ini. Saksi-saksi diperiksa, tapi jejak pelaku belum terendus. “Harta korban hilang, seperti motor, kalung, dan cincin kawin,” kata Kapolsek Pekalongan Barat Kompol Hartono.