Tidak Melupakan Kodrat
Sebelum masa Kartini, wanita dianggap sebagai isteri yang hanya mengabdikan diri kepada suami dan anaknya, sehingga ia tidak mempunyai kesempatan lagi untuk mengembangkan diri. Namun setelah era Kartini menerjang adat itu, kaum wanita lebih leluasa bergerak, maju sejajar dengan kaum pria.
Berkat kegigihan Kartini memperjuangkan dan mengangkat derajat kaum wanita, kini banyak wanita yang memilik peran bisa eksis disejumlah bidang yang tidak hanya digeluti para laki-laki saja. Seperti salah seorang srikandi DPRD Blora ini misalnya. Irma Isdiana, SE beruntung karena dapat duduk di legislative bersama kaum pria, untuk mewakili kaum wanita memperjuangkan haknya.
Menurut politikus wanita dari PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi B DPRD Blora itu, wanita sekarang harus tahu hak-haknya selain telah melaksanakan kewajibannya. “Wanita memiliki hak yang sama untuk maju bersama kaum pria, karena itu wanita harus memilki kepercayaan diri yang besar sehingga berani tampil karena syarat agar kita bisa maju dalam berbagai aspek adalah wanita harus berani menampilkan potensinya,” katanya.
Namun demikian, kesuksesan bagi wanita bukan hanya yang ditampilkan di luar rumah saja, tetapi juga harus berhasil dalam mendidik anak dan cekatan dalam mengurus rumah tangga. “Artinya wanita juga jangan lupa kodratnya sebagai seorang ibu dan seorang isteri,” tambahnya.
Bila dicermati, beban yang dipikul wanita jaman sekarang lebih berat karena harus mampu berperan sebagai ibu rumah tangga, pendamping suami, pendidik anak, pengatur ekonomi bahkan banyak wanita yang mempunyai peran ganda sebagai single parent.
Tak dipungkiri wanita adalah makluk lemah. Namun dibalik kelemahannya, sebenarnya tersimpan kekuatan yang mampu menjadikan seseorang menjadi pemimpin bangsa. “Ada dua hal yang tak terpisahkan dari kaum wanita yakni harus punya sisi keras agar mampu melawan tantangan kehidupan yang keras tapi dia juga harus memiliki kelembutan hati nurani agar kehidupannya seimbang,” ujar ibu tiga anak ini.