Mengenal Tempe Mendoan Khas Banyumas, Sejarah Hingga Asalnya

Mengenal Tempe Mendoan Khas Banyumas, Sejarah Hingga Asalnya

Tempe mendoan khas Banyumas adalah salah satu kuliner tradisional yang memiliki cita rasa unik.

Makanan ini terkenal dengan teksturnya yang lembut di dalam dan berbalut adonan tepung berbumbu yang digoreng setengah matang.

Selain menjadi hidangan favorit di Banyumas, tempe mendoan juga dikenal luas di berbagai daerah.

Namun, dari mana sebenarnya tempe mendoan berasal? Bagaimana sejarah tempe mendoan hingga menjadi makanan ikonik Banyumas? Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang sejarah, asal-usul, serta keunikan tempe mendoan.

Sejarah Tempe Mendoan

tempe mendoan khas banyumas
source image: kompas.com

Tempe mendoan memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan budaya masyarakat Banyumas. Makanan ini berkembang dari tradisi pembuatan tempe yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.

Tempe sendiri dipercaya berasal dari proses fermentasi kedelai yang sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Namun, khusus untuk tempe mendoan khas Banyumas, sejarahnya lebih spesifik.

Masyarakat Banyumas memiliki kebiasaan menggoreng makanan dengan cepat untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan berair.

Teknik ini akhirnya melahirkan tempe mendoan yang berbeda dari tempe goreng biasa.

Asal-usul Nama “Mendoan”

Nama “mendoan” berasal dari bahasa Keresidenan Banyumas , yaitu “mendo” yang berarti “lembek” atau “setengah matang”. Istilah ini merujuk pada teknik memasak yang hanya menggoreng tempe dalam waktu singkat sehingga tidak sampai kering.

Berbeda dengan tempe goreng yang digoreng hingga renyah, tempe mendoan khas Banyumas memiliki ciri khas:

  • Digoreng sebentar saja, sehingga bagian dalamnya tetap lembut.
  • Menggunakan adonan tepung berbumbu dengan tambahan daun bawang atau kucai.
  • Berukuran lebih lebar dan tipis, tidak seperti tempe goreng biasa yang tebal.

Teknik ini menjadi ciri khas masyarakat Banyumas dan tetap dipertahankan hingga sekarang.

Bahan dan Cara Pembuatan Tempe Mendoan

Untuk menghasilkan tempe mendoan khas Banyumas yang lezat, diperlukan bahan-bahan tertentu dengan kualitas terbaik. Proses pembuatannya pun memiliki teknik khusus agar cita rasanya tetap autentik.

1. Bahan utama:

Beberapa bahan utama dalam pembuatan tempe mendoan meliputi:

  • Tempe khusus mendoan, yang biasanya berbentuk lebar dan tipis.
  • Tepung terigu, sebagai bahan dasar adonan.
  • Bumbu rempah, seperti bawang putih, ketumbar, garam, dan kunyit.
  • Daun bawang atau kucai, untuk memberikan aroma khas.
  • Air secukupnya, untuk mencampurkan adonan agar tidak terlalu kental.

2. Cara membuat:

  1. Campurkan tepung terigu dengan bumbu yang telah dihaluskan. Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga membentuk adonan yang tidak terlalu kental.
  2. Potong tempe sesuai ukuran yang diinginkan, lalu celupkan ke dalam adonan tepung hingga terlapisi rata.
  3. Panaskan minyak dalam jumlah banyak dengan api sedang.
  4. Goreng tempe dalam minyak panas hanya sampai bagian luar berubah warna keemasan, tetapi bagian dalam masih lembut.
  5. Angkat dan sajikan hangat dengan sambal kecap atau cabai rawit.

Keunikan dan Daya Tarik Tempe Mendoan

Tempe mendoan memiliki daya tarik yang membuatnya berbeda dari gorengan lainnya. Makanan ini menawarkan sensasi tekstur dan rasa yang khas serta proses pembuatan yang unik.

Beberapa keunikan dari tempe mendoan khas Banyumas antara lain:

  • Tekstur lembut di dalam dan renyah di luar, menciptakan perpaduan yang lezat di lidah.
  • Aroma khas rempah dari adonan tepung, terutama jika menggunakan daun bawang segar.
  • Dapat dinikmati dengan berbagai cara, baik sebagai camilan maupun lauk pendamping.

Selain itu, tempe mendoan dianggap lebih sehat dibandingkan gorengan biasa karena proses penggorengannya yang tidak terlalu lama.

Tempe Mendoan Dalam Budaya Kuliner Banyumas

Di Banyumas, tempe mendoan bukan hanya sekadar makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki peran dalam budaya kuliner lokal. Banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai hidangan utama dalam berbagai kesempatan.

Beberapa fakta menarik tentang peran tempe mendoan dalam budaya Banyumas:

  • Disajikan dalam acara keluarga, seperti hajatan atau pertemuan warga.
  • Dijual di warung makan khas Banyumas, baik sebagai camilan maupun lauk pendamping.
  • Menjadi ikon kuliner Banyumas, sehingga hampir setiap pengunjung yang datang ke daerah ini akan mencicipinya.

Masyarakat setempat juga sering mengonsumsi tempe mendoan dengan sambal kecap atau cabai rawit, yang semakin memperkaya cita rasanya.

Popularitas Tempe Mendoan di Luar Banyumas

Saat ini, tempe mendoan khas Banyumas sudah dikenal luas dan disukai di berbagai daerah di Indonesia. Banyak orang yang mulai menjual tempe mendoan di luar Banyumas dengan berbagai inovasi.

Beberapa faktor yang membuat tempe mendoan semakin populer:

  • Banyak restoran dan warung makan di kota besar yang mulai menyajikan tempe mendoan.
  • Dijadikan oleh-oleh khas Banyumas bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
  • Adanya variasi baru, seperti tempe mendoan isi keju atau tempe mendoan krispi yang lebih renyah.

Meskipun ada berbagai inovasi, banyak orang tetap mencari rasa autentik tempe mendoan khas Banyumas yang hanya bisa ditemukan di daerah asalnya.

Kesimpulan

Tempe mendoan khas Banyumas bukan hanya sekadar gorengan biasa, tetapi merupakan bagian dari warisan kuliner Indonesia yang kaya rasa dan sejarah.

Seperti halnya lumpia Semarang, gudeg Yogyakarta, dan soto Kudus yang menjadi ikon kuliner daerahnya masing-masing, tempe mendoan juga menjadi ciri khas makanan khas Jawa Tengah yang banyak digemari.

Dari sejarah tempe mendoan, diketahui bahwa makanan ini berkembang dari teknik memasak tradisional masyarakat Banyumas yang unik.

Proses penggorengan setengah matang inilah yang membedakannya dari tempe goreng biasa, mirip dengan bagaimana tahu gimbal Semarang memiliki cara penyajian yang khas.

Dengan tekstur lembut, bumbu khas, dan teknik penggorengan yang berbeda, tempe mendoan tetap menjadi hidangan favorit di berbagai kalangan.

Bagi pecinta makanan khas Jawa Tengah, mencicipi tempe mendoan bisa menjadi pengalaman autentik yang tidak kalah menarik dibandingkan menyantap serabi Solo atau nasi liwet.

Jika berkunjung ke Banyumas, mencicipi tempe mendoan langsung dari daerah asalnya adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.

Terlebih lagi, menikmatinya hangat-hangat bersama sambal kecap atau cabai rawit semakin memperkuat cita rasa khasnya, sebagaimana menikmati tahu petis di Semarang atau pecel tumpang di Salatiga.

10 Minuman Tradisional Jawa Tengah Yang Wajib Dicoba 7 Warung Garang Asem Kudus Terkenal Yang Wajib Dikunjungi