Pohon Bertumbangan Disapu Lesus
KUDUS – Puluhan pohon di wilayah Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus bertumbangan akibat dihempas angin kencang yang disertai hujan deras. Sedang puluhan modem telepon untuk akses internet di wilahan Kecamatan Kota Kudus tersambar petir. Tidak ada korban jiwa, namun sampai dengan Minggu siang (8/3) sekitar 9 batang pohon kapuk randu yang rata-rata berdiameter sekitar 50 centimeter, masih dibiarkan tergeletak di lokasi tempat kejadian.
Menurut Purnomo, warga Desa Getasrabi Kecamatan Gebog, salah satu pohon kapuk randu yang roboh di desanya menimpa sebagian tanaman tebu yang baru beberapa bulan ini ditanam sebagai tanaman tebu susulan. “Sudah ditinjau Kepala Desa, Perangkat Desa dan dari Kabupaten, tapi sampai saat ini batang pohon randu yang roboh tersebut belum disingkirkan dari kebun tebu saya. Lebih cepat disingkirkan lebih baik, karena akan segera saya tanami ulang. Saya tidak menuntut ganti rugi” tuturnya.
Hanya saja tambahnya, dengan tumbangnya sekitar 8 pohon randu yang ditanam dan menjadi aset desa tersebut, menjadi peringatan lebih dini Sebab seluruh pohon yang tumbang secara kebetulan tidak menimpa rumah warga terdekat. Selain itu juga perlu adanya sosialisasi kepada warga tentang berbagai bentuk peraturan mengenai status pohon yang sengaja ditanam di tepi jalan raya desa. “Saya memperoleh informasi, penebangan pohon di tepi jalan raya harus seijin dari Dinas Cipta Karya atau Lingkungan Hidup.” ujar Purnomo.
Dari pengamatan yang dilakukan Jateng Pos, paling tidak ada delapan pohon kapuk randu yang tumbang di wilayah Desa Getasrabi. Sebagian besar pohon yang tumbang tersebut diakibatkan akarnya terangkat atau tercabut setelah ditimpa hujan deras dan angin kencang pada sepanjang Rabu malam hingga Kamis pekan lalu. Selain itu kondisi batang pohon sudah dipotong potong dengan gergaji mesin. Sedang sebuah pohon kapuk randu yang tumbang di tepi jalan raya Desa Padurenan , masih dibiarkan tergolek dan sebagian batang serta rantingnya menutupi saluran irigasi.
Sedang Andri, warga Desa Kaliputu yang ditemui terpisah membenarkan, modem pesawat teleponnya dipastikan mati mendadak setelah terdengar sambaran petir yang menggelegar di seputar rumahnya. “Esoknya kami laporkan ke operator Speedy dan kemudian pada petang harinya sudah ada petugas yang datang ke rumah untuk mencek modem, yang ternyata terbakar disambar petir,” ujarnya.