Perbankkan Siap Membantu Pedagang
PATI- Bupati Haryanto langsung melakukan pertemuan secara khusus dengan para pimpinan perbankan di Kabupaten Pati. Pertemuan itu diadakan untuk mencari solusi bagi para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Tayu, terutama mereka yang memiliki pinjaman di bank atau koperasi.
Solusi yang ditawarkan Bupati Haryanto, usai terjun langsung ke lokasi pascamusibah kebakaran Pasar Tayu, Senin (2/2) kemarin lusa. “Saya minta kepada seluruh pimpinan perbankan Pati agar mau memberikan keringan bagi warga yang tempat usahanya terbakar,” pinta Bupati Haryanto saat menggelar rapat dengan pimpinan perbankkan di ruang kerjanya, Rabu (3/2) kemarin.
Menurut Haryanto, kebakaran Pasar Tayu menyebabkan banyak pedagang tidak bisa membayar angsuran, karena semua modal dagang ludes terbakar. “Jika dipaksakan mereka tentu akan kuwalahan. Karenanya, dalam pertemuan ini diharapkan ada solusi terbaik untuk mereka yang menjadi korban agar mendapat keringanan pinjaman dari bank,” jelas Haryanto.
Menanggapi permintaan Bupati Haryanto itu, tiap bank pun melakukan pendataan nasabah terutama pedagang Pasar Tayu yang tidak mampu membayar angsuran. Bank akan memberikan keringanan kepada korban yang sudah terdata dengan melakukan penjadwalan ulang (rescheduling, Red) dan penataan ulang (restructuring, Red) terhadap besar bunga dan jangka waktu pembayaran angsuran debitur.
Selain itu, Bupati Haryanto juga mewanti-wanti seluruh perbankan agar tetap berkoordinasi dengan Pemkab Pati tentang proses pemberian keringanan bagi nasabah. “Saya siap memberikan rekomendasi bagi debitur yang akan memperoleh keringanan pinjaman, karena tidak semua bank mempunyai kewenangan langsung untuk menyetujui proses tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Bisnis Mikro Kantor BRI Cabang Pati, Ernawan Supriyono mengaku sedang mempersiapkan pendataan nasabah yang menjadi korban kebakaran. Sesuai pemaparan Bupati Pati, BRI adalah bank yang memiliki nasabah paling banyak yang menjadi korban kebakaran dibanding bank dan jasa keuangan lain di Tayu. “Data yang sudah masuk mencapai 372 pedagang, tapi kami juga akan melakukan pengecekan di lapangan agar program pemberian keringanan ini tetap sasaran,” tuturnya.
Korban yang berniat mengajukan keringanan dapat secara langsung mendatangi unit pelayanan BRI terdekat dengan menyertakan surat keterangan dari Kepala Pasar Tayu bahwa yang bersangkutan adalah pedagang setempat yang menjadi korban kebakaran. “Kalau tidak didukung dengan surat keterangan dari Kepala Pasar, nanti kami sendiri yang akan kesulitan dalam melakukan audit. Apalagi kewenangan memberikan keringan memang sepenuhnya kewenangan cabang setempat. Jadi, aturan dan petunjuk pelaksanaan sudah ada dan tidak perlu berkonsultasi ke pusat,” pungkasnya.