Longsor Mengintai Anak Sungai Bengawan Solo
Kali samin merupakan salah satu penyuplai air terbesar untuk Sungai Bengawan Solo. Sungai yang berhulu dari kaki gunung Lawu ini patut diwaspadai bilamana hujan turun deras akan meluap hingga rawan longsor.
Sungai Kali Samin yang melintasi kawasan Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo dinilai sangat rawan menimbulkan bencana. Apalagi setuap musim hujan, limbahan air sungai dipastikan akan mengalami arus balik air yang tidak tertampung di Bengawan Solo. Sehingga kondisi itu, mengakibatkan 3 titik longsor di sepanjang kali Samin. Longsoran bantaran kali tersebut sangat membahayakan, pasalnya sebagian besar bantaran kali dihuni masyarakat.
Melihat kondisi itu, puluhan warga, khususnya warga Dukuh Nongko Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto, mengadakan kerja bakti membuat talud dari karung berisi tanah, Minggu (8/3).
Sugito, warga Dukuh Nongko RT 1/1 Desa Ngombakan mengatakan, ada tiga lokasi tanah longsor yang dilintasi air Sungai Samin di Dukuh Nongko dan Dukuh Ngombakan Desa Ngombakan.
Dua titik longsor ada di Dukuh Nongko yang longsornya sudah mendekati masjid dan rumah warga. Selain itu ada satu titik longsor di Dukuh Ngombakan yang longsornya tanah sudah mendekati rumah warga.
“Dari permukaan air sungai tanah pinggir kali yang longsor cukup tinggi. Ada yang tingginya 10 meter dan dekat rumah warga di Dusun Nongko ini. Longsor yang di Dukuh Ngombakan juga cukup tinggi.Jadi membahayakan,” kata Sugito.
Kasie Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono menjelaskan, penanggulangan tanah longsor di Kali Samin menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)Bengawan Solo.
“Kalau BPBD Sukoharjo itu sebatas melakukan antisipasi kedaruratan bencana dengan membantu warga yang terdampak,” kata Margono.
Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto sebelumnya mengatakan, kewenangan yang dimiliki BBWS Bengawan Solo memang sangat banyak. Sementara kewenangan BPBD Sukoharjo bersifat penanggulangan terhadap dampak bencana.