JATENG TERTINGGAL

JATENG TERTINGGAL

SEMARANG – Target kontingen Jawa Tengah menembus tiga besar dalam PON Remaja I yang berlangsung di Surabaya hampir tertutup. Pasalnya perolehan medali hingga Jumat (12/12) masih sangat minim.


Dibandingkan dengan peringkat pertama dan kedua, perolehan medalinya  juga sangat jauh. Bahkan untuk bisa mencapai peringkat empat saja, Jawa Tengah perlu kerja keras.  


“Hari ini (Jumat (12/12) laporannya dapat tambahan medali perak dari cabang olahraga Anggar dan Bulu Tangkis putri, lalu satu perunggu dari Atletik Lari,” kata Kabid Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Jateng, Effendi Hari Marsudi, kemarin.


Berdasarkan laporan dari panitian PON Remaja I, per Jumat (12/12) Jawa Tengah menempati posisi enam dengan perolehan enam emas, lima perak, dan 14 perunggu. Di posisi kelima ada Bali unggul tipis dengan enam emas, enam perak, dan tujuh perunggu.


Sedangkan posisi keempat ditempati Sumatra Barat dengan tujuh emas, lima perak, dan tujuh perunggu. Jawa Barat posisi ketiga dengan delapan emas, delapan perak,d an 13 perunggu.
Tuan rumah Jawa Timur menempati peringkat pertama dengan 31 emas, 24 perak, dan 14 perunggu. Di posisi runner up ada DKI dengan 29 emas, 20 perak, dan 15 perunggu.


Pada final Anggar di kelas senjata floret putri yang dilaksanakan Jumat (12/12) di Gedung Futsal ITS Surabaya,  atlet Jateng Oktavira gagal merebut emas. Emas di kelas ini diraih oleh Mery Ananda dari Kalimantan Barat (Kalbar).


Jika dilihat dari perolehan medali, beberapa cabor yang diandalkan mendapatkan medali emas Jateng ternyata tidak sesuai harapan. Misalnya Anggar yang hanya mendapatkan satu medali emas dan satu perak.


Di Cabor Sepakbola, Jateng memiliki kans untuk membawa pulang medali setelah memastikan satu tiket ke babak delapan besar.


Jateng melaju ke babak delapan besar setelah di laga terakhir babak penyisihan Grup B yang digelar di Stadion Jenggolo, Sidoarjo Kamis (11/12) sukses membungkam Kalimantan Selatan 9-0.


Pelatih Sepakbola Jateng Ashadi mengatakan, pesta gol tersebut jangan menjadikan para pemain besar kepala, tetapi menjadi tambahan motivasi untuk menatap babak selanjutnya, yakni delapan besar.Hal ini darena di delapan besar, persaingan akan jauh lebih berat dibandingkan penyisihan grup.


”Masih banyak hal yang harus dibenahi, terutama penyelesaian akhir. Bila melihat peluang yang diciptakan para pemain, seharusnya kami bisa mencetak lebih dari sembilan gol. Namun, banyak peluang yang disia-siakan para pemain,” kata Ashadi.


Di babak delapan besar, Jateng akan jumpa dengan Bali yang merupakan runner-up Grup D. Sedangkan Lampung melawan juara Grup D Sulawesi Utara.

Mesumnya Disebarluaskan di Media Sosial Tidak Melupakan Kodrat