Ganjar Beri “Shock Therapi” ke Dewan

Ganjar Beri “Shock Therapi” ke Dewan

SEMARANG – Pengamat politik Undip Semarang, M Yulianto menilai apa yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo selama ini adalah shock terapi kepada DPRD Jateng.


“Yang saya cermati Ganjar sedang menerapkan komunikasi politik model shock therapi. Tujuannya untuk menciptakan suasana hati-hati,”ungkap M Yulianto, Kamis (20/11).


Pernyataan itu disampaikan Yulianto menanggapi seringnya Ganjar melempar ‘bola panas’ kepada DPR. Gubernur pernah menyampaikan rasa heran karena pendapatan daerah Jateng yang dinilai sangat rendah. Bahkan gubernur menyampaikan ada yang sengaja menginjak rem PAD.


Terbaru, saat rakor dengan bupati/walikota dan ketua DPRD se-Jateng, Senin (17/11), Ganjar menyampaikan adanya bankeu untuk desa. Kalau jumlahnya berkurang, mereka diminta tanya ke DPRD Jateng. Sehingga hal itu membuat Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan anggota dewan marah besar.


Menurut Yulianto, shock terapi itu untuk menciptakan suasana hati-hati. Sehingga diciptakan keterbukaan pada khalayak umum.


Namun bagitu, katanya, apa yang dilakukan Ganjar itu memiliki resiko komunikasi politiknya jadi ofensif ke dewam. Ini bisa menimbulkan hubungan dewan dengan gubernur tidak baik.

Komunikasi ala Ganjar itu dalam jangka pendek memang efektif. Tetapi jangka panjang bila tidak ada data yang valid akan berbahaya.


Sementara itu kabar terbaru yang berhasil diperoleh Jateng Pos, Ganjar dan Rukma Setyabudi sudah berdamai. Perdamaian itu terjadi di ruang transit paripurna latai 4 Gedung Berlian DPRD Jateng, sebelum dimulainya rapat paripurna.


Dua tokoh PDIP Jateng itu bertemu dan mencairkan suasana di ruang transit. Kedua kubu mengakui kekhilafannya masing-masing.


Rukma Setyabudi saat dikonfirmasi Jateng Pos mengaku bertemu Ganjar di ruang transit sebelum paripurna. Namun disiti tidak ada istilah berdamai atau tidak berdamai.
“Tidak ada damai atau tidak berdamai mas. Karena diantara kita memang tidak ada permusuhan,”katanya.


Menurutnya, apa yang terjadi diantara dirinya dengan Ganjar adalah saling sinergi. Dewan akan mencermati kebijakan gubernur. Kalau bagus didukung, kalau salah dikritisi.
Disampaikannya, kalau selama ini dianggap ada gesekan, penyelesaiannya secara natural saja. Karena memang tidak ada persoalan yang prinsip.


Bagaimana dengan langkah gubernur akan menerjunkan tim ke Demak untuk mengecek siapa yang meletakkan bankeu disana? Rukma dengan tegas menyatakan silahkan saja.
Sebab semua tahu pembahasan anggarannya dulu dilakukan bersama-sama. Kalau ada kenjomplangan, maka sekarang ditata bersama-sama.

Jaksa Agung Titipan Mobil Freed Putih Sruduk Dua Motor di Gombel